Skip to main content

MANADO TUA


Posisi foto tersebut gue shoot dari lokasi Grand Luley Hotel. 

Pulau Manado Tua, Potensi pesona pantai dan laut, potensi lainnya yang dimiliki pulau yang berjarak sekitar 10 mil ini dari kota Manado adalah keberadaan hutan lindung, kubur raja Mokodokek, raja Kokodompis, dan raja Wulangkalangi; Apeng Datu (pantai raja) yang merupakan eks istana raja Manakalangi, Apeng Gugu (pantai istana wakil raja), pantai Apeng Salah, Batu Senggo (batu layar), Batu Kadera, batu tempat istirahat (Pangilolong), dan Bua alo yang sekarang menjadi ibu kota kelurahan Manado Tua Dua,  yakni Bualo. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di pulau yang biota lautnya muncul sekitar bulan Agustus dan September ini antara lain berkeliling (sigtseeing)  menikmati keindahan taman lautnya dengan perahu berdasar kaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), menyelam (diving), foto bawah laut (photography underwater), rekreasi air seperti olah raga air dengan berperahu layar (boat sailing), ski dan jet ski; menikmati pemandangan dan panorama alam dengan cara mandi matahari (sunbathing), tamasya pantai, jogging (lari pagi/sore), bersepeda santai dan sepeda gunung, lintas alam (hiking), berkemah, menikmati sunset dan mengenal sejarah suku Bowontehu.
Pada umumnya kedalaman lautnya sekitar 30 sampai 40 meter, namun pada tempat tertentu kedalamannya bisa mencapai 70 – 90 meter. Di dalamnya terdapat hiu putih, hiu kepala martil, hiu kuning, hiu abu-abu, hiu pasir, dan di dasarnya yang berpasir menjadi tempat yang menyenangkan bagi ikan pari. Sungguh indah dan menawan pemandangan bawah lautnya. Siapa pun pasti memiliki banyak cerita menarik setelah menyelam ke dasar lautnya.

Popular posts from this blog

Simpangan Antarlantai

Berdasarkan SNI 03-1726-2002 pasal 8, simpangan antar lantai ditentukan oleh 2 kinerja, yaitu sebagai berikut: 1. Kinerja batas layan Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan struktur gedung, dalam segala hal simpangan antar-tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui 0,03/R kali tinggi tingkat yang

Proposal Tugas Akhir

Mengingat pada beberapa tahun terakhir telah banyak gempa besar yang terjadi di Indonesia. Sebagai contoh, gempa Aceh pada tahun 2004, gempa Jogja pada tahun 2006, gempa Padang dan Bengkulu pada tahun 2007. Dari gempa tersebut menyebabkan banyak terjadi kerusakan pada struktur bangunan. Setelah dilakukan kajian yang mendalam tentang hal ini, bahwa gempa besar yang terjadi ternyata percepatan batuan dasar lebih besar daripada percepatan batuan dasar yang telah ditetapkan dalam peta gempa SNI 03-1726-2002. Berdasarkan penemuan tersebut menyebabkan peta gempa SNI 03-1726-2002 dinilai sudah tidak sesuai lagi diaplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa (Meilano, 2010).