Skip to main content

Analisa Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas

BAB I

PENDAHULUAN


1.1       Umum
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia. Jumlah korban yang cukup besar akan memberikan dampak ekonomi (kerugian material) dan sosial yang tidak sedikit, berbagai usaha prefentif hingga perbaikan lalu lintas dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait hasilnya belum sesuai yang diharapkan.
Dalam meningkatkan keamanan lalu lintas di jalan terdapat 3 (tiga) bagian yang saling berhubungan dengan operasi lalu lintas, yakni: pengemudi, kendaraan, dan jalan raya. Data kecelakaan yang ada dari Jasa Marga dari tahun ke tahun bahwa penyebab kecelakaan yang terbesar disebabkan oleh factor manusia (pengemudi). Penyebab kecelakaan yang dilakukan akibat kendaraan terutama jalan raya (geometrik) sangatlah kecil pengaruhnya. Hal ini sangat kontradiksi dengan kenyataan yang ada bahwasanya  lalu lintas hanya dapat mengendalikan salah satu bagian, yakni; Jalan Raya.
Kriteria kecelakaan untuk prasarana jalan berusaha dengan lambat mengikuti perkembangan tersebut, menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi untuk memberikan fasilitas bagi kendaraan yang meningkat baik kecepatannya, maupun dimensinya. Sementara itu pengemudi masih manusia yang sama, yang berusaha memenuhi tuntutan keterampilan tinggi untuk mengendalikan kendaraan yang semakin canggih itu, dipertanyakan sejauh mana adaptasinya mampu dengan cepat menguasai keadaan.
Pada tulisan ini dicoba dibahas berbagai hal yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas pada jalan Banda Aceh- Medan KM 210-213. Berdasarkan pada data serta analisa kecelakaan yang ada, yang meskipun masih sangat terbatas diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap masalah keamanan berlalu lintas.


1.2       Latar Belakang
Pada jalan Banda Aceh- Medan KM 210-213, yang sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan yaitu kurangnya rambu-rambu lalu lintas, fasilitas-fasilitas tersebut harus ada di setiap persimpangan jalan, guna untuk mrnghindari terjadinya kecelakaan. Maka dalam hal itu banyak timbul permasalahan-permasalahan yang sering muncul terutama dalam bidang transportasi, seperti masalah kecelakaan lalu lintas.
Kecelakaan lalu lintas belakangan ini kerap kali muncul menjadi fokus perhatian pemerintah Kabupaten Bireuen dan kepolisian di karenakan intensitasnya yang terus meningkat seiring perkembangan kota. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas, seperti sistem pengaturan lalu lintas yang buruk, kondisi geometrik yang buruk maupun akibat kelalaian pengemudi.
Dengan latar belakang inilah maka diadakan penelitian untuk mengevaluasi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi pada jalan Banda Aceh- Medan KM 210-213, Kemudian penelitian ini juga akan menjelaskan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bireuen. Peninjauan akan kondisi geometrik jalan di daerah rawan kecelakaan akan dilakukan guna mendapat hasil penelitian yang lebih baik.

1.3       Tujuan dan Manfaat
1.3.1        Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
  1.   mencari pola hubungan antara tingkat keselamatan lalu-lintas pada jalan Banda   Aceh –Medan Km 210-213 dan kerugian yang ditimbulkan.
  2.  Untuk menentukan daerah rawan kecelakaan (Black Site).
1.3.2    Manfaat
Secara umum manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pentingnya informasi kecelakaan dan bahwa keselamatan lalu-lintas adalah merupakan tanggung jawab bersama termasuk para akademisi. Penelitian ini juga bermanfaat sebagai wacana dalam aplikasi ilmu pengetahuan untuk memperkaya studi empiris ( kajian ) tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi kuantitas ( jumlah) dan kualitas kecelakaan di jalan Banda Aceh –Medan KM 210-213.

1.4       Permasalahan
Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu kejadian yang terjadi tanpa diduga-duga dan kecelakaan lalu lintas tersebut dapat terjadi diakibatkan oleh satu faktor atau beberapa faktor sehingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut.
Adapun faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas sebagai berikut :
1.                     Faktor pengemudi
2.                     Faktor kendaraan
3.                     Faktor pejalan kaki
4.                     Faktor jalan
5.                     Faktor lingkungan daerah ruas jalan
6.                     Faktor rambu lalu lintas

1.5       Pembatasan masalah
Mengingat banyaknya masalah penyebab kecelakaan lalu lintas ini maka penulisan membatasi hanya membahas faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yaitu antara lain :
1.                     Jumlah kecelakaan selama tiga tahun
2.                     Kerugian yang di timbulkan
3.                     Tingkat kecelakaan
Untuk jenis kendaraan yang ditinjau adalah kendaraan bermotor roda dua atau lebih dan observasi atas kecelakaan lalu lintas meliputi periode tahun 2009 s/d 2011. Kemudian lokasi kecelakaan ditinjau berdasarkan geometrik jalan pada ruas jalan.

1.6       Metodologi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di jalan Banda Aceh- medan KM 210-213 dalam ruang lingkup Satlantas Polresta Kabupaten Bireuen. Untuk menganalisa kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bireuen ini dipergunakan metodelogi berikut :
          a. Metode pengumpulan data
          b. Metode analisa data

1.6.1        Metode Pengumpulan Data
Data yang akan dianalisa berupa data primer dan skunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pengamatan langsung di tempat terjadinya kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bireuen. Data primer meliputi data geometrik jalan seperti lebar jalur, jumlah jalur dan kondisi lingkungan sekitar. Kemudian data skunder yaitu data-data yang berhubungan dengan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bireuen. Data tersebut diperoleh dari kantor Satlantas  Resort Kabupaten Bireuen dengan metode dokumentasi yaitu mencatat langsung data yang sudah tersedia seperti :
a.       Data kecelakaan lalu lintas yang tercatat dalam formulir laporan kecelakaan  harian
b.      Laporan bulanan Satlantas Resort Kabupaten Bireuen
                                                                                               
1.6.2    Metode Analisa Data
Dengan proses pengolahan data ini nantinya akan melalui beberapa tahapan yang pada akhirnya akan didapatkan hasil analisa yang akan dapat menjawab semua tujuan penelitian ini. Adapun prosesnya berupa tabulasi data dalam bentuk tabel dengan media excel yang dikerjakan secara terperinci pada halaman selanjutnya.
Secara umum proses pengolahan data ini adalah sebagai berikut :
1.             Data yang didapatkan dari kepolisian akan dianalisa dan ditabelkan sesuai dengan data aslinya.
2.             Lalu dari data tersebut di atas kita bisa menentukan dimana daerah Blacksite yaitu daerah dimana rawan terjadi kecelakaan yang kemudian diproyeksikan ke dalam peta jaringan jalan kota Kabupaten Bireuen
3.             Selanjutnya penetapan kriteria blacksite lebih ditekankan dalam proyeksi peta berdasarkan jumlah kecelakaan maksimum atau frekuensinya sering terjadi. Dalam penelitian ini di ambil lebih besar meninggkat kejadian kecelakaan selanjutnya dikatakan ruas jalan yang rawan kecelakaan atau Blacksite. Sedangkan penetapan BlackSite dalam penelitian ini berada 3 kilometer panjang jalan, yaitu jalan Banda Aceh –Medan KM 210-213 di Kabupaten Bireun.
4.             Hasil analisa ini berupa kesimpulan yang nantinya diharapkan dapat memberikan saran yang membangun bagi pengembangan sistem tranportasi kota Kabupaten Bireuen pada masa akan datang.
 Download file lengkap melalu ziddu Klik Disini

Popular posts from this blog

MANADO TUA

Posisi foto tersebut gue shoot dari lokasi Grand Luley Hotel.  Pulau Manado Tua, Potensi pesona pantai dan laut, potensi lainnya yang dimiliki pulau yang berjarak sekitar 10 mil ini dari kota Manado adalah keberadaan hutan lindung, kubur raja Mokodokek, raja Kokodompis, dan raja Wulangkalangi; Apeng Datu (pantai raja) yang merupakan eks istana raja Manakalangi, Apeng Gugu (pantai istana wakil raja), pantai Apeng Salah, Batu Senggo (batu layar), Batu Kadera, batu tempat istirahat (Pangilolong), dan Bua alo yang sekarang menjadi ibu kota kelurahan Manado Tua Dua,  yakni Bualo.  Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di pulau yang biota lautnya muncul sekitar bulan Agustus dan September ini antara lain berkeliling ( sigtseeing )  menikmati keindahan taman lautnya dengan perahu berdasar kaca ( katamaran ),  snorkeling  (berenang memakai alat pernapasan), menyelam ( diving ), foto bawah laut ( photography underwater ), rekreasi air seperti olah raga air...

Simpangan Antarlantai

Berdasarkan SNI 03-1726-2002 pasal 8, simpangan antar lantai ditentukan oleh 2 kinerja, yaitu sebagai berikut: 1. Kinerja batas layan Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan struktur gedung, dalam segala hal simpangan antar-tingkat yang dihitung dari simpangan struktur gedung tidak boleh melampaui 0,03/R kali tinggi tingkat yang

Proposal Tugas Akhir

Mengingat pada beberapa tahun terakhir telah banyak gempa besar yang terjadi di Indonesia. Sebagai contoh, gempa Aceh pada tahun 2004, gempa Jogja pada tahun 2006, gempa Padang dan Bengkulu pada tahun 2007. Dari gempa tersebut menyebabkan banyak terjadi kerusakan pada struktur bangunan. Setelah dilakukan kajian yang mendalam tentang hal ini, bahwa gempa besar yang terjadi ternyata percepatan batuan dasar lebih besar daripada percepatan batuan dasar yang telah ditetapkan dalam peta gempa SNI 03-1726-2002. Berdasarkan penemuan tersebut menyebabkan peta gempa SNI 03-1726-2002 dinilai sudah tidak sesuai lagi diaplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa (Meilano, 2010).