“KONSEP
DASAR PENCEGAHAN TERJADINYA BANJIR”
1.1. Latar Belakang
Kabupaten Bireuen saat ini sering terjadinya banjir. Ancaman dari banjir
sangat sulit untuk diprediksi, termasuk ancaman bencana alam lainnya. Sebagai
contoh besar kejadian banjir yang terjadi di Kecamatan Pandrah dan Simpang
Mamplang pada awal tahun 2013. Kejadian banjir tersebut disebabkan meluapnya
air Krueng Surien akibat debit curah hujan yang terlalu tinggi. Dari kejadian
tersebut kini semuanya telah berubah, lahan-lahan pertanian warga tergenam
akibat banjir.
Ancaman banjir sangat sulit untuk diprediksi, kini setiap orang
dituntut untuk berperan serta dalam program pelestarian lingkungan dalam
mengatasi banjir. Setiap orang perlu memiliki kesadaran untuk menjaga sistem
drainase yang ada di pemukimannya. Saat ini Pemerintah sangat menekankan gaya
hidup ramah lingkungan yang akan memberi manfaat bagi kelestarian lingkungan
tersebut. Sehingga, warga masyarakat mempunyai akses langsung bagi kehidupan.
Di Aceh, kesadaran terhadap pentingnya drainase terbilang kurang, karena bisa
dikatakan kurangnya kepedulian dari
Indonesia merupakan salah satu negara dengan intensitas gempa yang tinggi
kususnya di Aceh. Hal ini bisa dilihat dari beberapa gempa yang terjadi dalam
beberapa tahun terakhir, karena itu ketahanan gempa untuk suatu gedung menjadi
sangat penting di Indonesia .
Gedung kuliah merupakan salah satu bangunan sipil yang sangat penting
diperhitungkan terhadap ketahanan gempa, hal ini untuk menghindari gedung
mengalami kegagalan struktur akibat dari gempa bumi. Oleh karena itu perencanaan
struktur bangunan gedung tahan gempa sangat penting di Provinsi Aceh, mengingat
sebagian besar terletak wilayahnya dalam wilayah gempa dengan intensitas
tinggi.
Pada
bagian ini dilakukan pengumpulan data-data yang ada berdasarkan masalah dan
kebutuhan bangunan serta keperluan pada proses analisis struktur gedung. Adapun
data-data yang diperlukan penulis uraikan sebagai berikut :
Data
Struktur Bangunan
Konfigurasi
bangunan
Denah
struktur bangunan seperti terlihat pada lampiran Gambar 1.2 yang direncanakan
memiliki konfigurasi sebagai berikut :
1.
Luas bangunan = 246,50 m2
2.
Tinggi perlantai = 4 m
3.
Jumlah lantai = 2 lantai
Bentuk
bangunan
Bangunan
Gedung sekolah yang direncanakan berbentuk simetris tergolong dalam bentuk
gedung beraturan. Untuk kejelasan bentuk bangunan gedung penelitian ini dapat
dilihat pada lampiran A Gambar 1.1.
KOLOM
Pada halaman ini berisi masalah yang
terkait dengan struktur kolom seperti jenis-jenios kolom, analisis kolom
pada kondisi beban sentris, beban seimbang, dan beban eksentrisitas,
menggambar grafik kekuatan kolom, merencana kolom pada kondisi tekan
menentukan, dan pada kondisi tarik menentukan. Diharapkan setelah
mempelajari bab ini, mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kolom dan
batasannya, memahamai cara menganalisis kolom, dapat menggambarkan
diagram interaksi kekuatan aksial-momen kolom, dapat merencana tulangan
kolom pada kondisi tekan dan tarik menentukan.
JENIS-JENIS KOLOM
Kolom adalah bagian struktur yang mendukung beban aksial. Dalam
kenyataannya beban itu tidak mungkin bekerja persis pada sumbu memanjang
kolom. Hal itu dikarenakan adanya ketidakseragaman bahan, kekangan
ujung kolom, eksentrisitas akibat ketidaktepatannya letak dan ukuran
kolom, atau beban yang tidak simetris akibat perbedaan pelat di sekitar
kolom tersebut sehingga timbul kombinasi beban aksial dan momen lentur. View All